LANGKAR.ID Dua orang perempuan telah terpilih sebagai anggota KPU Provinsi Kalimantan Selatan, mudah-mudahan salah satu di antara keduanya dapat menjadi Ketua, sehingga diharapkan ada nuansa baru dalam penyelenggaraan Pemilu di Kalimantan Selatan.
Semoga dua perempuan yang sudah terpilih ini, dapat mengawal dan meneguhkan keterwakilan perempuan pada kelembagaan penyelenggara Pemilu di bawahnya, sehingga masing-masing KPU Kabupaten/kota, juga terpilih dua orang perempuan.
Pun penyelenggara pada tingkat kecamatan, kelurahan, desa, hingga TPS, diharapkan terus memperhatikan keterwakilan perempuan. Bila mampu dilakukan, maka capaian keterwakilan ini, sudah bagian dari keberhasilan Pemilu, sebab perangkat penyelenggaranya menggambarkan adil gender. Sudah memberdayakan perempuan hadir di ruang-ruang publik, sehingga tercipta atmosfir adil gender.
Keterwakilan ini, bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan pemberdayaan perempuan. Kalau di setiap jabatan-jabatan publik terdapat keseimbangan, maka kepentingan perempuan akan mudah diperjuangkan.
Dalam soal Pemilu, keterwakilan perempuan dalam penyelenggara, mengandung optimisme dan keyakinan, akan mampu mengawal Pemilu lebih berintegritas, adil, mandiri, profesional dan transparan, sesuai asas dan prinsip Pemilu. Dan yang lebih penting, menciptakan penyelenggaraan Pemilu yang inklusif, sehingga akses bagi semua kelompok, termasuk kelompok rentan.
Juga dapat mengawal suara perempuan agar tidak mudah dicurangi. Sebab pertarungan Pemilu ini begitu keras bahkan kasar, sehingga sering kali mengalahkan perempuan.
Tahap selanjutnya, mengawal keterwakilan perempuan pada daftar caleg yang diajukan partai politik. Memastikan hingga diumumkannya Daftar Calon Tetap, agar perempuan berada pada posisi strategis untuk memenangkan Pemilu.
Bila penyelenggara dan penyelenggaraan Pemilu berjalan inklusif, hasilnya juga akan jujur dan adil. Pemilu pasti lebih berkualitas. (nm)