LANGKAR.ID, BANJARMASIN – Peristiwa Banjir Rob yang kerap kali menjadi permasalahan masyarakat Banjarmasin, ternyata menjadi daya tarik bagi peneliti asal Inggris
Peneliti University of Leeds, Inggris, Dr Katie McQuaid datang ke Banjarmasin dengan misi mampu membantu masyarakat Banjarmasin hidup lebih baik dengan kondisi daerah yang rawan terhadap perubahan iklim, serta mendorong pemerintah memiliki kebijakan yang bisa di implementasikan untuk mengantisipasi datangnya bencana pasca kondisi itu.
“Kita ingin melihat dampak dari perubahan iklim, misalnya banjir rob bagi masyarakat bawah. Dan harapannya kita bisa memberikan rekomendasi ke pemerintah dalam membuat kebijakan untuk diimplementasikan,” katanya.
Oleh sebab itu, Dr Katie pun menggelar diskusi dengan sejumlah Non Governmental, Kamis (21/7) di Kantor LK3 teluk dalam banjarmasin.
Dalam diskusi tersebut Nurhalis Majid, selaku senior LK3 mengatakan kurangnya kepedulian masyarakat kota banjarmasin diakibatkan tergerusnya mitologi yang pernah muncul.
Misalnya saja tentang mitologi buaya kuning, buaya putih, hantu banyu dan semacamnya.
Padahal jika dimaknai positif, mitologi-mitologi ini ternyata merupakan upaya orang tua zaman dahulu untuk menjaga kelestarian sungai.
“Sekarang masyarakat banyak mencari hal-hal yang logis, namun mengenyampingkan pentingnya menjaga lingkunga”tuturnya.
Selama di Banjarmasin, penelitian dilakukan oleh Dr Desy Pirmasari yang juga selaku koordinator untuk penelitian di Indonesia.
“Jadi kami datang ke berbagai kota, karena ingin mempelajari sebanyak mungkin fenomena perubahan iklim,” pungkas Dr Katie. (L212)
