LANGKAR.ID, Banjarmasin – Honor yang minim, masih dialami para guru di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Banjarmasin. Seperti di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Insani.
Keluhan itu, terungkap saat reses anggota DPRD Kalsel, Rachman Norlias di Kota Banjarmasin. “Banyak aspirasi masyarakat di reses ini,” ujar Rachmah Norlias, melalui keterangan pers tertulis yang diterima langkar.id, Sabtu (23/10/2021).
Reses pada Jumat (22/10/2021) itu, dihadiri guru-guru PAUD, Ustadz dan Ustadzah Pendidikan Al-Qur’an di bawah naungan PKBM Bina Insani. Serta masyarakat sekitar.
Ketua Komisi I DPRD Kalsel ini mengatakan, sudah menjadi kewajibannya menampung aspirasi konstituen. Khususnya di daerah pemilihan (dapil) dirinya. Yakni Kota Banjarmasin.
Menurutnya, aspirasi yang disampaikan, seperti persoalan stunting yang masih tinggi. Kemudian honor guru PAUD.
“Untuk honor yang masih minim, mereka berharap segera dikoordinasikan dengan pihak terkait,” ujar Rachmah Norlias yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Selain itu, juga mengemuka soal beasiswa untuk anak putus sekolah. Pada PKBM Bina Insani, terdapat bantuan beasiswa untuk anak putus sekolah usia 10 hingga 21 Tahun dengan program Paket A, B dan C.
Namun terdapat kendala, banyak yang sudah mencapai usia 21 Tahun yang ingin mengikuti program paket tersebut.
“Ini perlu perhatian pemerintah agar jangan memberi batasan pada usia 21 tahun. Kita patut bersyukur, mereka masih mau sekolah lagi,” ujarnya.
Menurut Rachma Norlias, terkait hal ini apabila merupakan tanggung jawab pemerintah kota, maka akan dikoordinasikan Pemerintah Kota Banjarmasin. Agar segera ada solusinya. (L008)