LANGKAR.ID, Banjarmasin – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kamis (21/10/2021). Jokowi juga sempat merasakan langsung melintasi jembatan itu dengan kendaraan taktis (rantis) P6 ATAV V1.
Mobil lapis baja anti peluru itu, kendaraan Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres. Meski semi terbuka, namun mobil produksi dalam negeri ini dipastikan aman.
Jokowi juga sempat berhenti dan turun dari kendaraan itu, saat di atas jembatan yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala di Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Baca Juga:Beri Kartu Merah, BEM se-Kalsel Desak Jokowi Mundur
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, kehadiran jembatan ini dapat memperkuat konektivitas antar wilayah di Kalsel. Termasuk memperlancar arus transportasi antar daerah.
Serta mengefisienkan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah sekitarnya. Sehingga diharapkan menciptakan sentra-sentra ekonomi baru.
Baca Juga:Â Jokowi ke Kalsel, Mahasiswa Tutup Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin
“Saya berpesan, agar setelah diresmikan jembatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangkitkan dan memajukan kegiatan-kegiatan produktif di masyarakat. Sehingga dampaknya betul-betul dapat dirasakan oleh rakyat,” kata Jokowi.
Diakui Jokowi, dirinya sempat mendengar mendengar masyarakat sudah tidak sabar lagi menunggu peresmian jembatan ini. Akibat kemacetan setelah jalan lingkar selatan rusak diterjang banjir
Selain itu, jembatan ini memilki fungsi yang sangat penting sebagai jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah kota di Kalsel dan Kalimantan Tengah.
Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter dibangun dengan dana Rp278,4 miliar dengan inovasi dan teknologi tinggi serta tahan gempa. Jembatan ini, perkirakan mampu bertahan sampai 100 tahun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Jembatan Sei Alalak dibangun menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun.
Jembatan ini dibangun oleh kontraktor PT Wijaya Karya-Pandji, KSO menggunakan anggaran dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk Negara). “Sekarang menjadi salah satu destinasi wisata Kota Banjarmasin, karena instagramable,” kata Basuki.
Istimewanya jembatan ini, kata Basuki, dari karena ibangun dengan cable stayed pylon asimetrik. Jembatan model ini, pertama dan satu-satunya di Indonesia.
“Namun karena daerah rawa, mencari tanah keras untuk pondasinya sampai 70 meter sehingga biayanya agak sedikit mahal. Tetapi inovasi kabel lengkung ini yang pertama kali di Indonesia yang didesain Direktorat Jenderal Bina Marga,” ujarnya. (L008)