LANGKAR.ID, Batulicin – Kampung Tajur, Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel masih ditutupi kabut pagi. Ratusan masyarakat setempat berduyun secara bergelombang menyusur jalan yang belum beraspal.
Mereka satu tujuan, menuju Masjid Nurul Yaqin untuk melaksanakan salat Ied Idul Adha 1443 H. Tampak wajah-wajah bahagia mereka meski ditengah keterbatasan infrastruktur di kampungnya.
Namun antusiasme melaksanakan salat lebaran ini tak bisa dibendung, mereka tetap semangat memadati rumah ibadah hingga ke selasar dan halaman mesjid. Akibat volume jamaah tak sebanding dengan kapasitas, warga pun menggelar alas terpal di atas tanah.
Semangat warga memuncak, begitu ada sosok Wakil Bupati Muhammad Rusli ditengah mereka membaur ikut menunaikan salat ied di pelosok. Wabup salat di shaf depan dibelakang imam yang dipercayakan kepada Staf Khusus Ustadz Hamzah.
Suasana keakraban dan penuh kekeluargaan tampak kental diantara wabup dan masyarakat Kampung Tajur. Mereka seakan sudah memiliki ikatan batin dan emosional, sehingga tak ada jarak satu sama lainnya.
Usai bersalaman dan bermaafan, Muhammad Rusli bersama warga lantas melaksanakan kegiatan qurban bersama. Seekor sapi disembelih untuk dibagikan kepada masyarakat setempat.
Wabup Muhammad Rusli mengaku sengaja memilih Kampung Tajur untuk melaksanakan salat ied karena ingin menyapa masyarakat terpencil.
“Selain bersilaturahmi kami juga ingin memantau langsung kondisi kampung yang terpencil. Seperti apa progres pembangunannya. Saya maunya wilayah pelosok merata seperti di perkotaan,” ungkapnya usai menyerahkan 2 ekor sapi kepada masyarakat setempat.
Hewan qurban itu dipersembahkan Wabup sebagai bentuk kepedulian dan kepekaannya terhadap warganya yang berada jauh dari akses ibukota.
“Harapan saya semua bisa menikmati lebaran ini sama saudara-saudara kita di daerah lainnya,” ucapnya.
Ia memaknai Idul Adha 1443 H kali ini dengan saling berbagi dan pengorbanan. “Insya Allah pengorbanan yang bermanfaat bagi masyarakat akan membuahkan hasil baik pula,” imbuhnya.
Disinggung terkait kedekatannya dengan masyarakat Kampung Tajur, Muhammad Rusli mengungkapkan jika dirinya sudah seperti keluarga jauh sebelum menjabat sebagai Wabup. “Dusun ini seperti kampung halaman saya juga. Sering main dan silaturahmi disini,” terangnya.
Karena itu, ia juga mengaku cukup merasakan sebesar apa pengorbanan warga dan sumbangsihnya untuk daerah. Sehingga layak untuk diberikan perhatian.
“Kita sudah lama memperjuangkan kehadiran penerangan jalan di kampung ini. Tapi memang belum terealisasi. Tapi pasti akan terus kita kawal sampai dipenuhi,” tukasnya.
Selain itu, Wabup juga tetap terus mengusulkan agar jalan kampung sebagai akses utama warga setempat bisa segera dimuluskan dengan aspal.
“Saat ini sedang proses pengerasan. Mudahan setelah ini bisa dilanjutkan untuk pengaspalan,” harapnya.
Sebelum balik untuk ziarah ke makam orangtuanya, Wabup diminta warga mampir untuk menikmati sajian yang sudah disiapkan. Menunya cukup menarik jarang ada di pasaran. Yakni Buras Coto Ayam khas kampung Tajur.
Menu tradisional ini cukup diminati Wabup bersama jajarannya yang turut mendampinginya selama menyambangi kampung Tajur.
Baginya, salat ied di Kampung Tajur bukan perkara pertama. Tapi sudah sejak belasan tahun sejak 2012 lalu, lalu Muhammad Rusli nyaris tak pernah absen membaur dengan masyarakat setempat. Hanya beberapa kali lebaran tak hadir karena ada hal penting yang mengharuskan dirinya absen.
Diakhir kunjungannya di dusun itu, Wabup kembali menegaskan impiannya ke depan kampung Tajur maju seperti desa-desa lainnya yang menyebarkan di 12 kecamatan di Bumi Bersujud.