LANGKAR.ID, Banjarmasin – Aksi tahunan kembali digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Titian Barantai Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjar, Senin (23/5/2022).
Mereka turun ke jalan menggelar aksi teaterikal dengan judul Membaca Gejala Dalam Jelaga.
Aksi menolak lupa tragedi berdarah ‘Jumat Kelabu’, 25 tahun silam ini selalu menjadi sorotan, mengingat kejadian tersebut memakan banyak korban dan diduga ada pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Ketua Umum Sanggar Titian Barantai, M Yusrian Noor Sani mengatakan, pada dasarnya aksi tersebut ingin merefleksikan kembali kejadian kelam pada waktu itu, agar tidak terjadi lagi tragedi-tragedi yang memilukan sekaligus bertujuan untuk pemantapan mental terhadap anggota.
“Teaterikal puisi ini dari segi gerakan menggambarkan bahwa itulah yang terjadi pada waktu kejadian,” ujar Yusrian Noor kepada awak media, Senin.
Aksi kali ini terpusat di Jalan Hasanudin HM, tepatnya di belakang Hotel A Banjarmasin, dilanjutkan longmarch kemudian mengelilingi pasar Ujung Murung, dilanjutkan ke Jalan Pangeran Samudera.
Kemudian aksi berakhir di Bundaran Hotel A. di sana mereka menggelar do’a bersama, berharap para arwah yang menjadi korban saat itu diberikan tempat terbaik dan keluarga diberi ketabahan.
Puluhan mahasiswa pada awalnya akan melalukan aksi di Mitra Plaza yang kini menjadi Ramayana, karena pada waktu kejadian di sana banyak ditemukan korban, namun tidak terwujud karena perizinan.
“Kami tidak mendapatkan izin dari pengelola tempat, perizinan sangat sulit, harus izin dari toko ke toko,” tutup Yusrian. (L186)