LANGKAR.ID – Kuningan – Bendungan Kuningan di Jawa Barat, akhirnya rampung dikerjakan. Proses pengerjaan memakan waktu hingga tujuh tahun, sejak dimulai pembangunannya 2013 lalu.
Pembangunan bendungan ini, sempat terkendala pembebasan lahan. Sehingga pengerjaannya baru dapat dimulai lagi tahun 2017.
Setelah rampung dan siap difungsikan, bendungan ini diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (31/08/2021). “Alhamdulillah Bendungan Kuningan ini selesai dibangun dan sudah bisa difungsikan,” ujar Jokowi.
Saat peresmian, presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi. Serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Kuningan Acep Purnama.
Bendungan ini, berkapasitas tampung 25,9 juta m3. Sehingga bisa mensuplai air secara kontinu untuk pertanian irigasi bagi 3.000 ha sawah masyarakat di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Brebes.
Menurut Jokowi, jika suplai air untuk irigasi terus terjaga, maka petani bisa menambah frekuensi tanam. Dari satu kali, menjadi dua hingga tiga kali setahun. Sehingga dapat meningkatkan produksi dan berdampak pada kesejahteraan petani.
[nextpage title=”Hasilkan Listrik dan Antisipasi Banjir”]
Ditambahkan presiden, Bendungan Kuningan ini juga sangat bermanfaat bagi ketahanan air, menghindari banjir, menyediakan air baku 0,30 m3/detik. Serta menghasilkan listrik 0,5 MW.
“Saya berharap, bendungan ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah. Bukan saja untuk irigasi, tetapi juga bermanfaat untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat Kuningan,” ujar Jokowi.
Baca Juga : Mudah dan Gratis, Siap Sabhara Ditsamapta Polda Kalsel Bisa Layani Pengawalan Jenazah
Presiden juga menginstruksikan, agar Bendungan Kuningan segera disambungkan dengan penataan jaringan irigasi. Mulai dari saluran primer, sekunder, tersier, sampai kuarter.
“Hal ini penting agar kehadiran bendungan ini betul-betul bermanfaat menyediakan air irigasi bagi para petani,” kata Jokowi.
[nextpage title=”Potensi Meningkatkan Pariwisata”]
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan volume tampung total sebesar 25,9 m3, pemanfaatannya dapat digunakan oleh dua provinsi. Yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Maka dalam pembangunannya juga melibatkan kerjasama antara Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan daerah hulu yaitu Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat dan daerah hilir Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.
Kerjasama tersebut mencakup pembebasan lahan, penanganan aspek sosial dan lingkungan. Serta penanganan cagar budaya dan cagar alam di sekitar bendungan.
“Bendungan ini juga berpotensi untuk meningkatkan kawasan wisata di Kuningan. Karena juga tidak jauh dari pemukiman. Sehingga harus kita tata betul kawasannya,” kata Basuki.
Baca Juga : Dandim HSU Berganti, Danrem: Pejabat Baru Harus Berbaur
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, pekerjaan pembangunan Bendungan Kuningan telah dimulai sejak 2013 oleh PT. Wijaya Karya – PT. Brantas Abipraya KSO selaku kontraktor pelaksana. Namun terkendala pembebasan lahan. Sehingga baru dimulai lagi 2017 dan selesai pada akhir tahun 2020.
Selain Bendungan Kuningan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan, telah menyelesaikan pembangunan 444 unit rumah khusus bagi masyarakat terdampak relokasi. Sebelumnya, mereka bermukim di area genangan pembangunan Bendungan Kuningan.
Ratusan hunian untuk relokasi itu, tipe 28 m2 pada areal seluas 9,3 ha. Kawasan relokasi itu, telah dilengkapi dengan prasarana jalan, air bersih, listrik, SD Negeri, masjid serta lansekap yang tertata.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Airlangga Mardjono. Kemudian, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Ismail Widadi, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Kementerian PUPR Wilan Oktavian. (L008)