LANGKAR.ID BANJARMASIN – Desa Pulau Sewangi Kabupaten Barito Kuala memiliki julukan “Kampung Seribu Jukung”.
Kampung yang mayoritas warga adalah pengrajin sampan atau jukung ini, ternyata sudah lama menjadi salah satu primadona situs Geopark Meratus Nasional yang ditetapkan pada tahun 2018 silam.
Zainuddin (65) pengrajin sampan yang sudah 40 tahun tinggal di Desa Pulau Sewangi mengaku bangga, karena pasca ditetapkan sebagai situs Geopark Meratus kampung mereka sering kedatangan turis mancanegara yang membawa pengaruh bagi kemajuan ekonomi Desa.
“Setelah ditetapkan menjadi warisan Geopark Meratus, kami bersyukur karena kondisi ekonomi kami mulai membaik, terutama saat wisatawan mancanegara datang”Ujar Zainuddin kepada LANGKAR.ID saat mengikuti kegiatan Pers Goes To Meratus Geopark, Sabtu (09/12/2023)
Kendati saat ini permintaan pembuatan sampan berkurang, namun berkat menjadi salah situs Geopark Meratus, warga desa masih terus bisa bertahan dengan memberdayakan hasil limbah kayu.
“Kami juga diajarin untuk membuat limbah kayu, sehingga bisa bernilai dan menopang kehidupan warga Desa, jika orderan sampan sepi”tambah Zainuddin.
Sementara itu, Kepala Desa Sewangi, Syarifah Saufiah mengaku sangat berterima kasih dengan Geopark Meratus yang sudah membantu Desa Pulau Sewangi untuk berkembang baik dari sektor perekonomian warga, hingga infrastruktur.
“Kami sangat berterima kasih kepada Badan Pengelola Geopark Meratus, karena dulu kami tidak punya dermaga sekarang sudah dibuatkan”jelas Syarifah
“Kami juga terus dilatih untuk membuat limbah hasil kayu menjadi sebuah kerajinan yang bisa dijual, semoga juga bisa dilirik dunia”harapnya.
Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan akan membenahi situs-situs secara perlahan agar bisa representatif.
“Yang kita tawarkan bukan hanya untuk masyarakat Kalsel lagi, tapi target kita Unesco yang artinya menarik Minta Wisatawan Dunia”terangnya.
Sekedar diketahui, Geopark Meratus memiliki 54 situs warisan yang terbagi menjadi empat rute.
Rute barat, akan melewati 9 situs dan menempuh jarak 85 kilometer. Di rute ini wisatawan bisa menikmati pesona susur sungai orang Banjar.
Rute selatan akan menemui 14 situs dengan jarak tempuh 67 kilometer. Di rute ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan hutan tropis.
Rute timur, pengunjung bisa menikmati 17 situs dengan jarak tempuh 69 kilometer.
Sementara rute utara adalah rute terpanjang dengan 14 situs dan jarak 188 kilometer. (L212)