LANGKAR.ID, Banjarmasin – Rancangan awal
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan Selatan (Kalsel) 2021-2026 mulai dibahas eksekutif dan legislatif.
Mengusung visi Kalsel Makmur, Sejahtera dan Berkelanjutan (Maju), RPJMD ini berisi lima isu strategis. Pembahasan digelar dalam rapat kerja di salah satu ruang di Gedung DPRD Kalsel, Rabu (13/10/2021).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Nurul Fajar Desira mengatakan, ada lima isu strategis di rancangan awal ini.
Pertama, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Fajar, pendidikan SDM menjadi salah satu fokus di RPJMD ini. Alasannya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel masih di bawah rata-rata nasional, meskipun sudah kategori tinggi.
“Begitu juga dengan kesehatan dan keagamaan, akan jadi fokus kita. Karena masyarakat Kalsel ini dikenal religius,” ujar Fajar.
Selanjutnya, isu kedua tata kelola pemerintahan. Ke depan, menurut Fajar, Pemprov Kalsel akan mentransformasi diri untuk pemanfaatan teknologi digital. Tujuannya, memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
Kemudian isu ketiga adalah infrastruktur. Seperti pembangunan infrastuktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Seperti kawasan industri di Batulicin maupun Banjarbakula.
[nextpage title=”Pemprov Kalsel Targetkan Pembangunan Jalur Kereta”]
Serta mencari investor untuk jalur kereta api yang diperkirakan investasinya mencapai Rp 24 Triliun. “Kalau pun belum ada investor jalur kereta untuk semua wilayah, setidaknya untuk kereta bandara dulu,” ujar Fajar.
Selanjutnya kita akan membangun bendungan-bendungan baru lagi yang multi fungsi. Baik untuk pengairan pertanian maupun penanganan banjir.
Berikutnya isu keempat soal ekonomi. Seperti membangun dan mendorong kemajuan industri. Sehingga tidak hanya sebatas menjual batubara mentah, menjual CPO atau pun menjual karet mentah. Tapi bagaimana industri turunannya.
Sementara di sektor lainnya yang berpotensi meningkatkan ekonomi, juga didorong sektor pariwisata. “Kita punya Geopark Meratus dan wisata relegi. Serta sektor lainnya seperti pertanian dan perkebunan,” kata Fajar.
Terakhir misi lingkungan. Saat ini, pencemaran air di Kalsel sudah dikategori sedang. Sehingga harus dikendalikan. Begitu pula dengan menjaga kelestarian hutan. Salah satunya melalui Geopark Meratus dan penghijauan. Serta pengendalian banjir maupun lainnya.
Ketua DPRD Kalsel, Supian HK mengatakan, RPJMD ini merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan lima tahun.
“Mengingat pentingnya RPJMD ini, maka kami mengundang perangkat eksekutif, sebagai bukti keseriusan bersama membangun banua,” ujar Supian. (L008)